Wednesday

'Dinner Plus' di Balinese Theatre

Santap malam plus pertunjukan seni, keduanya dipadukan menjadi satu di restoran yang satu ini. Sambil menikmati makan malam di area open-air theatre pengunjung pun disuguhkan aneka pertunjukan musik dan tarian Bali nan eksotis. Bintang dan bulanpun turut menemani acara spesial ini!

Restoran The Balinese Theatre yang terletak di dalam Ayodya Resort menjadi pilihan. Pasalnya restoran ini menyuguhkan pengalaman bersantap yang sangat berbeda dan unik. Menjadikan makan malam di pulau dewata kali ini sungguh istimewa dan berkesan.

Letak The Balinese Theatre berada di Poolside, Ayodya Resort Bali - sebuah resort di kawasan Nusa Dua seluas 11,5 hektar yang memiliki pemandangan menghadap pantai berpasir putih seluas 300 meter. Area restoran ini memang sedikit tertutup dari luar karena tembok yang mengelilinginya. Restorannya sendiri unik karena dibuat bergaya open-air dining di dalam teater terbuka beratap langit. Sedangkan area penonton malam itu diisi dengan kurang lebih 8 buah meja.

Di area depan saya disambut oleh para pelayan berpakaian tradisional Bali. Taburan kelopak bunga menyambut kedatangan saya dan pasangan malam itu. Kami disambut dan diantar langsung menuju meja yang telah kami reserved sebelumnya. Wah, beruntung saya memperoleh meja yang paling dekat dengan panggung.

Sebelum pertunjukkan dimulai, makan malam buffet sudah tersedia di sisi kiri dan kanan area panggung. Disajikan dalam bentuk stall-stall yang berderet-deret mulai dari cold appetizer, main course, sampai dessert. Pilihan saya jatuh pada green salad dengan dressing mayonnaise yang sedikit asam-asam segar serta sepotong roti yang dioles tipis dengan mentega.

Menu utama makan malam ini cukup banyak mulai dari sushi, nasi dan mi goreng, pecking duck, dim sum, sampai aneka dessert yang menggoyang lidah. Pertunjukkan berlangsung tak lama setelah kami mengambil makanan. Cahaya redup yang datang dari obor membuat suasana bertambah romantis dengan sayup-sayup suara deburan ombak yang sesekali terdengar saat suara gamelan berhenti ditabuh.

Tampaknya saya sudah terhipnotis dengan kelincahan para penari serta dentingan gamelan yang memenuhi membelah keheningan malam. Malam itu yang menjadi tema adalah 'Nusantara Dances' - yang terdiri dari beberapa tarian seperti Jaipongan Dance, Bali Dance dan Fire Dance yang spektakuler.

Para tamu pun berdiam diri karena diajak ikut berinteraksi dalam beberapa tarian seperti Jaipongan Dance misalnya. Menjadikan makan malam ini sangat menarik karena juga sangat-sangat menghibur. Apalagi bagi mereka yang tak memiliki banyak waktu seperti saya untuk berkeliling pulau Bali.

Untuk dapat menikmatinya pengunjung harus melakukan reservasi terlebih dahulu. O ya, tempat ini juga bisa disewa untuk group atau private function. Sungguh beruntung malam itu saya memperoleh kesempatan untuk bersantap di restoran yang menggabungkan dining experience dan entertainment ini. Apalagi keduanya bisa dinikmati dalam suasana dan sentuhan Bali yang kental dan nan eksotis.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Sunday

Sejarah Pura Goa Raja Besakih

Pura Goa Raja merupakan tempat pertemuan (Pesamuhan) “Sang Hyang Naga Tiga” yakni tiga manifestasi Tuhan yakni “Sang Naga Anantaboga”, “Sang Hyang Naga Basuki” dan “Sang Hyang Naga Taksaka” yang masing-masing memiliki tempat tersendiri di komplek pura Besakih.

“Mereka bertemu di Pura Goa Raja untuk merencanakan dan menjaga Bali,” tuturnya yang mengaku ungkapannya itu didasarkan atas sumber-sumber tertulis sastra-agama Hindu dan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat.

Dalam lontar “Kusuma Dewa” diungkapkan tentang keberadaan Batara di Buwana Agung (jagatraya) yakni Gunung Mahameru (Gunung Agung), gunung tertinggi di Bali puncaknya menggapai angkasa, pangkal dasarnya menembus tujuh lapisan bumi (Sapta Patala).

“Tempat itulah merupakan lokasi pertemuan para Dewata menciptakan baik (ayu) dan buruk (ala) menjaga jagat raya Pulau Bali. Oleh sebab itu jika Pura Besakih baik, Bali akan aman, tentram, damai dan sejahtera,” tutur Mangku Pande Made Satra.

Leluhur masyarakat Bali dimasa lampau memahami kenyataan alam semesta sebagai anugrah yang wajib disyukuri karena telah memberikan kerahayuan, keselamatan dan kesejahteraan umat manusia.

Hingga kini masyarakat Bali tidak henti-hentinya mewujudkan rasa bakti dan puji syukurnya kehadapan Tuhan Yang Maha Esa melalui upacara keagamaan baik di Pura Besakih maupun di lambung Gunung Agung, dengan harapan masyarakat Pulau Dewata selalu menemui keselamatan dan kedamaian.

Rsi Markandya pada tahun 111 saka (189 masehi) menanam “Pancadhatu” di komplek Pura Besakih hingga kini memberikan pelajaran berharga dan amat penting bagi masyarakat setempat.

“Amat keliru bila mengabaikan Pura Besakih, termasuk Pura Goa Raja, karena dari situlah pusat kerahayuan, keselamatan dan kesejahteraan jagad Bali,” ungkap I Wayan Surpha, mantan Sekjen Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pusat, majelis tertinggi umat Hindu.

Perbaikan secara total terhadap Pura Goa Raja telah dilakukan tahun 2002 atau pemugaran yang ketiga dilakukan menyusul meletusnya Gunung Agung tahun 1917, yang kemudian meletus lagi tahun 1963.

Sejarah

Pura Besakih dari segi historis terungkap melalui prasasti Purana dan lontar menerangkan, sebagai tempat beristananya para Dewa yang dimuliakan masyarakat Bali, sekaligus mempunyai arti penting bagi kehidupan keagamaan umat Hindu.

Mempunyai fungsi paling penting diantara pura-pura lainnya yang ada. Tempat suci itu memiliki peranan dan fungsi yang istimewa, antara lain sebagai Pura “Rwa Bhineda”, “Sad Kahyangan”, “Padma Bhuana” dan pusat dari segala kegiatan upacara keagamaan.

Perhatian terhadap pura Besakih dimulai dari pemerintahan Raja Sri Udayana Warmadewa (tahun 1007), hingga pemerintahan Raja-raja keturunan Sri Kresna Kepakisan (tahun 1444 dan 1454 Masehi).

Perhatian besar sang raja itu, dilanjutkan pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, yang menaruh perhatian cukup besar, diwujudkan dengan mengadakan restorasi secara besar-besaran terhadap beberapa komplek bangunan suci yang rusak akibat bencana alam.

Setelah Indonesia merdeka, pemerintah melakukan perbaikan terhadap beberapa bangunan fisik yang rusak, sekaligus menggelar rangkaian upacara keagamaan.

Sejak tahun 1967, Pemprop Bali menyerahkan pengawasan dan pemeliharaan Pura Besakih kepada Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), majelis tertinggi umat Hindu yang kemudian dimandatkan kepada “Prawartaka” Pura Besakih.

Namun, dalam kenyataannya Pemprop Bali bersama delapan Pemkab dan Pemkot secara bergotong royong memperbaiki bangunan yang rusak maupun mendukung pelaksanaan upacara keagamaan, selain peranserta masyarakat luas secara aktif.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Pura Goa Lawah

Perjalanan kita ke Klungkung kali ini akan mengunjungi salah satu tempat wisata di Bali dan dikenal juga sebagai pura yang bernilai sejarah, apalagi kalau bukan pura Goa Lawah. Lawah berarti kelelawar. Di Bali Pura Goa Lawah merupakan Pura untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut. Pura Goa Lawah di

Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Klungkung inilah sebagai pusat Pura Segara (pura laut) di Bali untuk memuja Tuhan sebagai Dewa Laut. Dalam Lontar Prekempa Gunung Agung diceritakan Dewa Siwa mengutus Sang Hyang Tri Murti untuk menyelamatkan bumi. Dewa Brahma turun menjelma menjadi Naga Ananta Bhoga. Dewa Wisnu menjelma sebagai Naga Basuki. Dewa Iswara menjadi Naga Taksaka. Naga Basuki penjelmaan Dewa Wisnu itu kepalanya ke laut menggerakan samudara agar menguap menajdi mendung. Ekornya menjadi gunung dan sisik ekornya menjadi pohon-pohonan yang lebat di hutan. Kepala Naga Basuki itulah yang disimbolkan dengan Pura Goa Lawah dan ekornya menjulang tinggi sebagai Gunung Agung. Pusat ekornya itu di Pura Goa Raja, salah satu pura di kompleks Pura Besakih. Karena itu pada zaman dahulu goa di Pura Goa Raja itu konon tembus sampai ke Pura Goa Lawah.

Karena ada gempa tahun 1917, goa itu menjadi tertutup.

Keberadaan Pura Goa Lawah ini dinyatakan dalam beberapa lontar seperti Lontar Usana Bali dan juga Lontar Babad Pasek. Dalam Lontar tersebut dinyatakan Pura Goa Lawah itu dibangun atas inisiatif Mpu Kuturan pada abad ke XI Masehi dan kembali dipugar untuk diperluas pada abad ke XV Masehi.

Dalam Lontar Usana Bali dinyatakan bahwa Mpu Kuturan memiliki karya yang bernama ”Babading Dharma Wawu Anyeneng’ yang isinya menyatakan tentang pendirian beberapa Pura di Bali termasuk Pura Goa Lawah dan juga memuat tahun saka 929 atau tahun 107 Masehi. Umat Hindu di Bali umumnya melakukan Upacara Nyegara Gunung sebagai penutup upacara Atma Wedana atau disebut juga Nyekah, Memukur atau Maligia. Upacara ini berfungsi sebagai pemakluman secara ritual sakral bahwa atman keluarga yang diupacarai itu telah mencapai Dewa Pitara. Upacara Nyegara Gunung itu umumnya di lakukan di Pura Goa Lawah dan Pura Besakih salah satunya ke Pura Goa Raja.

Pura Besakih di lereng Gunung Agung dan Pura Goa Lawah di tepi laut adalah simbol lingga yoni dalam wujud alam. Lingga yoni ini adalah sebagai simbol untuk memuja Tuhan yang salah satu kemahakuasaannya mempertemukan unsur purusa dengan predana. Bertemunya purusa sebagai unsur spirit dengan predana sebagai unsur materi menyebabkan terjadinya penciptaan. Demikiankah Gunung Agung sebagai simbol purusa dan Goa Lawah sebagai simbol pradana. Hal ini untuk melukiskan proses alam di mana air laut menguap menjadi mendung dan mendung menjadi hujan. Hujan ditampung oleh gunung dengan hutannya yang lebat. Itulah proses alam yang dilukiskan oleh dua alam itu. Proses alam itu terjadi atas hukm Tuhan. Karena itulah di tepi laut di Desa Pesinggahan dirikan Pura Goa Lawah dan di Gunung Agung dirikan Pura Besakih dengan 18 kompleksnya yang utama. Di Pura itulah Tuhan dipuja guna memohon agar proses alam tersebut tetap dapat berjalan sebagaimana mestinya. Karena dengan berjalannya proses itu alam ini tetap akan subur memberi kehidupan pada umat manusia.

Pujawali atau piodalan di Pura Goa Lawah ini untuk memuja Bhatara Tengahing Segara dan Sang Hyang Basuki dilakukan setiap Anggara Kasih Medangsia. Di jeroan (bagian dalam) Pura, tepatnya di mulut goa terdapat pelinggih Sanggar Agung sebagai pemujaan Sang Hyang Tunggal. Ada Meru Tumpang Tiga sebagai pesimpangan Bhatara Andakasa.

Ada Gedong Limasari sebagai Pelinggih Dewi Sri dan Gedong Limascatu sebagai Pelinggih Bhatara Wisnu. Dua pelinggih inilah sebagai pemujaan Tuhan sebagai Sang Hyang Basuki dan Bhatara Tengahing Segara.
sejarah pura GOA LAWAH, berita pura, jenis-jenis pura, babad pura gua lawah, sejarah pura goa, sejarah desa pesinggahan klungkung bali, penobatan raja klungkung, jenis jenis pura yang terdapat di pura goa lawah, discribe mount agung, cerita tentang wisata budaya goa lawah dengan bahasa bali

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

PURA BESAKIH, PURA TERBESAR DI BALI

Pura Besakih terletak di Barat Daya Gunung Agung, desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem. Kira-kira 90 km arah Timur Laut kota Denpasar. Di ketinggian 1000 m dari permukaan air laut, dengan 298 buah bangunan dalam 18 buah komplek pura, merupakan pura terbesar di Bali, bahkan di Indonesia. Terhampar di kaki Gunung Agung, gunung tertinggi di Bali yang tingginya mencapai 3142 m.

Kata "Besakih" berasal dari kata "Basuki" yang berarti 'selamat' berkembang menjadi Basukir dan Basukih, trus menjadi Besakih. Nama tersebut terdapat dalam 2 prasasti yang disimpan di Gedong Penyimpenan di Natar Agung, sebuah prasasti di Merajan Selonding dan sebuah lagi di Pura Gaduh Sakti di desa Selat. Sejarah Pura Besakih berhubungan dengan perjalanan Sri Markandeya (seorang Brahmana Siwa) dari Gunung Raung, daerah Basuki, Jawa Timur. Rombongan beliau terpaksa kembali ke Jawa karena banyak yang meninggal terserang penyakit. Setelah mendapat petunjuk di Gunung Raung, beliau kembali ke Bali dan mengadakan penanaman Panca Datu (5 jenis logam yaitu emas, perak, besi, tembaga dan permata) di lereng Gunung Agung yang kemudian dikenal dengan Pura Basukian.

Pada zaman dahulu, Pura Besakih langsung ditangani oleh penguasa daerah Bali. Disebutkan Sri Wira Dalem Kesari yang membuat Merajan Selonding (sekitar tahun 250 M), kemungkinan beliau adalah Raja Kesari Warmadewa yang memerintah sekitar tahun 917. Prasastinya terdapat di Malet Gede, di Pura Puseh Panempahan dan di Belanjong. Pada zaman pemerintahan Sri Udayana Warmadewa, pura ini mendapat perhatian besar, seperti terdapat dalam prasasti Bradah, dan prasasti Gaduh Sakti. Dalam lontar Jaya Kesunu disebutkan Raja Sri Jayakesunu memerintahkan memasang penjor pada Hari Raya Galungan sebagai lambang Gunung Agung. Pada zaman Sri Kresna Kepakisan, seperti terdapat dalam lontar raja Purana Besakih tentang upacara, nama pelinggih, tanah wakaf (pelaba), susunan pengurus, tingkatan upacara diatur dengan baik.

Fungsi umum pura ini adalah sebagai tempat bagi umat Hindu untuk memohon keselamatan (sesuai dengan nama pura). Pada waktu Bhatara Turun Kabeh yang jatuh pada setiap Bulan Purnama sasih kedasa (bulan Oktober) setiap tahunnya, seluruh umat Hindu datang berduyun-duyun untuk menyampaikan sujud baktinya pada Tuhan. Di pura ini juga diadakan upacara Panca Wali Krama setiap 10 tahun sekali, dan yang terbesar adalah upacara Eka Dasa Ludra setiap 100 tahun sekali. Upacara Eka Dasa Ludra terakhir dilaksanakan tahun 1973, sayangnya saya belum lahir dan mungkin seumur hidup saya tak akan bisa menyaksikan upacara ini secara langsung. Terdapat 18 komplek pura yaitu :

Pura Pesimpangan
Pura Dalem Puri
Pura Manik Mas
Pura Bangun Sakti
Pura Ulun Kulkul
Pura Merajan Selonding
Pura Gua
Pura Banua
Pura Merajan Kanginan
Pura Hyang Haluh
Pura Basukian
Pura Kiduling Kreteg
Pura Batu Madeg
Pura Gelap
Pura Penataran Agung
Pura Pengubengan
Pura Tirtha
Pura Peninjoan

Selain ke-18 komplek pura tersebut, juga ada komplek Pura Padharman untuk pemujaan kelompok keturunan tertentu di Besakih. Komplek Pura Besakih sangat luas, dengan pemandangan Gunung Agung yang hijau, sangat indah. Kita benar-benar kagum dengan warisan leluhur kita serta semua anugerah Tuhan. Tempat ini benar-benar bagus untuk mencari ketenangan serta mendekatkan diri dengan Tuhan.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Friday

Slruup... Segar Gurih Sup Kepala Ikan Lembongan

Sajian di warung ini sangat sederhana. Sup kepala ikan dan ikan goreng Kepala ikan disajikan dengan kuah berempah dan irisan mentimun. Slurpp... hmm rasanya asam segar saat dihirup. Ikan goreng krenyes gurih dan makin sedap saat dicocol sambal gorengnya.

Warung makan ini memang tak sebagus rumah makan di kawasan Renon. Tempatnya sangat sederhana dengan jejeran kursi lipat dan meja-meja memanjang. Sajian istimewanya yang berupa Sop Kepala Ikan dan Ikan Goreng memang menjadi daya tarik bagi pengunjung rumah makan ini.

Warung Lembongan ini memang mengambil makanan andalan dari Nusa Lembongan, tempat sang pemilik berasal. Dua menu andalan sop kepala ikan dan ikan goreng pun langsung jadi pilihan utama. Tak ketinggalan sepiring nasi putih hangat ikut menjadi pelengkap sempurna hidangan ini.

Sop kepala ikan disajikan dalam mangkuk merah dalam keadaan yang mengepul panas. Wah... potongan mentimun yang jadi pelengkapnya membuat sop ini sedikit unik. Kuahnya kaya bumbu dengan warna kekuningan, terasa segar dengan semburat rasa jahe, bawang dan serai saat menyentuh lidah. Slurppp... rasanya yang asam-asam segar membuat saya langsung kepincut akan sajian yang satu ini.

Kepala ikan yang digunakan adalah ikan barakuda karena itu dagingnya tebal. Sendok garu pun saya tinggalkan dan digantikan oleh jari-jari tangan yang sudah asyik mempreteli si kepala ikan. Sruupp... saat-saat menyeruput daging-daging yang terselip diantara tulang-tulang ikan yang sedikit lemak adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan.

Menurut teman saya sang pemiliknya pernah bekerja di Warung Mak Beng - sebuah rumah makan di Pantai Sanur - yang juga menyajikan menu andalan sop kepala ikan dan ikan goreng sejak puluhan tahun lalu. Jadi tak heran kalau rumah makan ini menawarkan menu serupa. Dan berhubung saya belum pernah mencicipi versi Mak Beng maka saya pun belum bisa membandingkan keduanya. Pastinya yang satu ini langsung jadi rumah makan favorit saya.

Saking asyiknya menikmati sop kepala ikan, si ikan goreng hampir lupa dicicipi. Satu porsi ikan goreng versi Warung Lembongan ini bukan terdiri dari satu ikan utuh, melainkan irisan daging ikan yang dipotong-potong melebar. Tampilannya biasa saja layaknya ikan goreng. Pelengkap si ikan goreng adalah sambal goreng yang dilengkapi irisan jeruk nipis.

Saat mencicipinya wouw... saya tertipu tampangnya yang 'kurang meyakinkan'. Bagian luar daging ikan - terutama kulitnya sangat garing dan gurih. Wah... daging ikannya kenyal segar dan tidak berbau amis. Ini membuktikan bahwa ikan yang digunakan segar.

Jika memesan ikan goreng ini jangan lupa untuk menikmatinya bersama sambal goreng yang berwarna cokelat nyaris kehitaman. Jejak manis dan pedas sambal yang dicolek bersama daging ikan sangat klop saat berpadu bersama sesuap nasi putih di dalam mulut.

Kejutan lainnya saya dapatkan pada saat membayar. Kelezatan seporsi sop kepala ikan ternyata cukup ditebus dengan uang sebesar Rp 9000,00 dan Rp 10.000,00 untuk ikan goreng. Wah, ternyata dengan uang tak lebih dari Rp 25.000,00 saya sudah dapat menikmati makan siang yang lezat dan tak terlupakan. Pastinya jika lain kali berkunjung ke Pulau Dewata, saya tak bakal melewatkan kesempatan untuk menikmati sop kepala ikan Lembongan.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Wednesday

Kaliadrem si Manis dari Bali

Jajanan tradisional yang terbuat dari tepung beras ini memang enak dijadikan sebagai teman minum teh atau kopi di sore hari. Bentuknya bisa bulat atau segitiga dengan lubang bulat di bagian tengahnya. Teksturnya yang sedikit liat hmm... terasa gurih manis di dalam mulut.

Penyuka jajanan tradisional pastinya bakal menyukai kue yang satu ini. Kaliadrem biasa dijual dengan beragam bentuk yaitu bisa bulat seperti donat mini atau berbentuk segitiga. Keduanya memiliki ciri khas yaitu terdapat lubang di bagian tengah adonannya. Lubang ini terkadang jumlahnya ada satu sampai tiga buah.

Di daerah asalnya sana Bali, ternyata kaliadrem merupakan kue tradisional sepanjang masa. Selain biasa dinikmati sehari-hari, kue ini biasanya banyak diserbu sebagai salah satu pelengkap sajian di upacara hari raya Galungan. Tak heran kalau kaliadrem banyak dijual di pasar-pasar tradisional dengan harga yang sangat-sangat terjangkau.

Kaliadrem terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung beras, gula merah, kelapa, garam, dan air. Proses pembuatan kue ini terbilang masih sangat tradisional karena langsung dibuat dari beras yang langsung ditumbuk menjadi tepung. Setelah dicampur dengan bahan-bahan lain seperti gula merah, kelapa parut, air, dan garam barulan adonan diuleni hingga bertekstur halus dan lembut.

Setelah proses tersebut adonan tidak bisa langsung dibentuk melainkan harus didiamkan selama 5-8 jam. Wah cukup lama bukan? Setelah kembali diuleni barulah adonan bisa dibentuk-bentuk menjadi bulat seperti donat atau berbentuk segitiga. Agar bentuk segitiga yang dihasilkan cantik diperlukan bantuan kojong yaitu cetakan yang terbuat dari daun pisang.

Proses akhir permukaan adonan barulah ditaburi dengan wijen dan kemudian digoreng hingga berwarna kecoklatan. Kaliadrem biasa dijajakan dengan dibungkus plastik agar terbebas dari debu, tetapi di pasar-pasar tradisional ada pula yang dijajakan begitu saja.

Meskipun proses pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, satu buah kue kaliadrem dihargai Rp 500,00 - Rp 1000,00 saja. Rasanya yang sedikit liat dengan rasa yang gurih-gurih manis merupakan teman pas untuk dinikmati bersama keluarga di rumah.


Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Saturday

Crab Ravioli yang Dahsyat di Tepian Jimbaran

Keindahan pantai Jimbaran, debur ombak dan buaian lembut semilir angin laut akan menemani Anda menikmati kelezatan sajian di sini. Ada salad Mediteranian yang segar, lamb kebab yang juicy hingga Fish and Chips yang crispy. Molten Chocolate Fondant pun menjadi penyelus lidah yang luar biasa lezat di akhir santapan. Sulit dilupakan!

Pantai indah, suasana tenang dan romantis, cocktail yang segar plus makanan yang lezat. Itulah yang menjadi target saat mencari lokasi makan siang yang santai di kawasan Jimbaran. Nama PJ's yang ada di Four Seasons Resort Jimbaran sudah banyak dikenal orang. Hmm... terutama karena racikan cocktail sang bartender yang hebat plus seafoodnya yang enak.

Resto berlantai kayu dengan area menghadap ke laut ini tak memiliki sekat. Karena itu saat duduk di meja santap, pemandangan lepas laut dengan gunung menjulang bisa sepuas hati dinikmati. Hembusan semilir angin laut plus suara gelombang yang memecah di pantai menjadi musik indah saat makan.

Hidangan Mediterania yang terkenal sehat menjadi salah satu unggulan PJ's. Sebagai pembuka, PJ's Mezze dan PJ's Kudapan menjadi pilihan saya. Sengaja makanan pembuka yang berbeda dan banyak kami pilih agar bisa berlama-lama menikmati keindahan pantai Jimbaran.

Satu piring putih besar dengan beberapa mangkuk mungil disajikan. Mangkuk-mangkuk mungil berisi hummus chickpea, eggplant caviar, goat cheese dengan taburan cabai kering, spice tabouleh, olive hitam dan hijau. Pitta bread mungil yang masih hangat mengepul menjadi pelengkapnya.

Segera saja pitta bread saya olesi dengan hummus, tabouleh diberi olive dan goat cheese lalu dilipat dan nyam... nyam. Rasa gurih beradu dengan tekstur renyah olive dan lembut keju. Semburat rasa pedas cabai kering justru membuat sajian ini makin enak di lidah.

PJ's Kudapan lebih merupakan sampel camilan yang serba gurih. Ada lumpia lobster dengan saus pedas manis, plus salad udang dengan sayuran berbumbu kuning. Hmm... semuanya segar dan menggelitik lidah sehingga tak terasa pelan-pelan sajian pembuka inipun tuntas.

Suara deburan ombak di pantai menjadi aksen kuat suasana siang yang mendung tipis. Fish and Chips pesanan sayapun disajikan panas mengepul. Karena lama tak menyantap sajian ini saya jadi kangen berat. Apalagi Fish and Chips ini memakai bir dalam adonannya. Sudah hampir pasti bakal krenyes renyah.

Ternyata dugaan saya benar, Dua potong ikan kakap berbalut tepung dengan ukuran sedang ini memang krenyes renyah, gurih rasanya. Dicocol dengan saus tartar yang gurih asam dengan jejak malt vinegar benar-benar klop. French fries-nya bukan buatan pabrik tetapi dipotong sendiri hingga terasa gurih kenyal!

PJ's juga punya pizza yang dibakar dengan kayu dan pasta yang menggiurkan. Maka pilihan teman saya, ravioli dengan isian daging kakap dan kepiting sangat menggoda saya untuk ikut mencicipi. Empat buah ravioli dengan ukuran agak besar diselimuti saus tomat dengan cincangan olive plus serutan keju Parmesan.

O la la.. sekali suap langsung terasa kedahsyatan ravioli yang gendut ini. Rasa gurih daging kepiting dan ikan menyatu dengan ragout tomat yang asam segar dan renyah asin olive. Serutan keju Parmesan yang royal melengkapi kelezatan ravioli ini... Mamma mia!

Perut kenyang, semilir angin laut yang sejuk plus suasana pantai yang tenang nyaris membuat saya mengantuk. Untung saja tawaran dessert dari pelayan, membangkitkan kembali semangat saya. Selain shorbet dan ice cream, Molten Chocolate Fondant menjadi target saya.

Benar saja, puding cokelat bulat mungil disajikan dengan saus black cherry yang meleleh plus ice cream vanilla.Segera saya sobek bagian tengah puding yang panas mengepul agar lelehan cokelatnya bisa meluncur. Diaduk dengan saus cherry dan ice cream yang dingin, wouw.. meleleh sempurna di mulut. Kenikmatan puding inipun menjadi akhir santap siang yang indah di pantai Jimbaran.

Sepertinya lain kali saya harus mampir di malam minggu. Ssst.. di area depan PJ's ini ada Beds in the Beach. Kanopi berbentuk ranjang untuk dinner berpasangan, berjajar di sepanjang pantai, lengkap dengan obor dan pendar deretan lilin. Romantis bukan?

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Manis Legit Dodol Buleleng

Dodol tradisional yang satu ini memang bukan dodol biasa. Bentuknya memanjang dibungkus daun jagung kering yang wangi aromanya. Tidak hanya laris-manis sebagai sajian upacara keagamaan tetapi juga banyak diborong sebagai oleh-oleh.

Tidak hanya Betawi dan Garut yang punya dodol. Bali pun memiliki ikon dodol Buleleng yang cukup kondang bahkan di kalangan para pelancong. Dodol Buleleng memiliki ciri khas tersediri selain pada bungkusnya juga terletak pada bahan baku pembuatannya.

Dodol Bali atau yang juga dikenal dengan dodol Buleleng memiliki cita rasa yang khas yaitu manis legit dan wangi. Bahan bakunya adalah ketan hitam, santan, dan gula merah. Proses pembuatan dodol ini masih tergolong tradisional karena dikerjakan pada industri-industri rumahan di daerah Buleleng, Bali Utara yang merupakan kota asal pembuatannya.

Tak heran kalau kemasannya pun sangat tradisional dan unik. Tiap dodol dibungkus dengan 'klobot' atau daun jagung kering. Bentuknya dibuat sedikit memanjang dengan kedua sisi diikat menggunakan tali rafia. Aroma daun jagung kering sebagai pembungkusnya yang wangi memberi sensasi tersendiri saat menikmati dodol yang berwarna hitam pekat ini.

Keunikan lainnya, dodol Buleleng tidak dikemas dalam kotak-kotak atau plastik. Dodol ini direnceng jadi satu memanjang tiap 10 buah dan digantung dengan tali rafia. Tiap renceng dijual dengan harga Rp 10.000,00. Di Bali, dodol Buleleng sering digunakan sebagai pelengkap sesajian upacara keagamaan. Seiring waktu dodol ini banyak dibawa oleh para pelancong yang datang sebagai oleh-oleh khas Bali.

Dodol ini tahan disimpan hingga 3 minggu lamanya. Nah, kalau jalan-jalan ke pulau Dewata pastikan Anda membeli dodol khas Bali ini. Selain cocok sebagai oleh-oleh karena rasanya yang khas dan enak, hitung-hitung Anda pun sudah ikut melestarikan kuliner tradisional.

( dev / Odi )

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Tuesday

Bagiak, Oleh-oleh Renyah Khas Bali

Camilan ringan yang satu ini rasanya gurih renyah. Terbuat dari tepung sagu yang dipanggang, sangat cocok jadi teman minum teh ataupun kopi. Kres.. kres.. enak!

Mendengar kata bagiak, mungkin Anda bertanya-tanya makanan apakah ini? Bagiak adalah salah satu oleh-oleh khas Bali yang terbuat dari tepung sagu. Bagiak memiliki tekstur yang renyah dan rasa manis yang tidak terlalu kuat. Biasanya disajikan untuk menemani sore Anda bersama dengan secangkir teh ataupun kopi hangat.

Saat dicoba, rasa bagiak gurih renyah mirip sekali dengan bagea khas Sulawesi. Bedanya, bagea Sulawsi diproses dengan cara di bakar, dan bagea dibungkus dengan daun. Tapi soal rasa, cenderung mirip. Hanya aroma nya saja yang sedikit berbeda, bagea menggunakan rempah-rempah seperti cengkih dan kayu manis. Sedangkan bagiak ini hanya menggunakan tepung sagu, gula, mentega, dan minyak nabati.

Di Bali, bagiak cukup mudah ditemui. Hampir di semua toko oleh-oleh khas Bali bisa ditemukan camilan renyah ini. Pengemasan bagiak pun sudah cukup modern. Bagiak dijual dalam kemasan kotak karton yang mudah untuk di bawa kemana saja. Termasuk jadi buah tangan yang menarik untuk keluarga Anda.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Monday

Yuk, Nyicip Jaja Laklak

Kue imut bundar ini rasanya gurih empuk. Setelah dikucuri sirop gula merah, hmm... rasanya makin enak saja. Apalagi saat masih hangat. Semburat bau gosong di pinggiran kue bikin kue ini jadi makin sedap saja. Mau nyicip?

Selintas kue ini memang mirip serabi atau surabi. Yang dikenal dengan sebutan 'serabi imut' oleh orang Bandung. Kue tradisional dari pulau dewata ini dikenal dengan nama 'Jaja Laklak' atau kue laklak. Secara tradisional kue ini banyak dijual di kampung-kampung lewat penjaja kue keliling.

Dibuat dari adonan tepung beras, baking powder, santan dan garam. Jadi tak beda jauh dengan adonan serabi tepung beras. Dicetak dengan cetakan serabi tanah liat yang mungil dengan diameter 3 cm. Setelah matang, kue akan berlubang-lubang kecil permukaannya. Kue dicukil dari cetakan dan disajikan dengan kucuran sirop gula merah.

Kue laklak ini tidak hanya putih tetapi ada juga yang diberi air daun pandan suji sehingga warnanya kehijauan dan aromanya sangat wangi. Sebagai varian, kue ini juga kadang diberi pewarna merah muda atau tambahan cokelat.

Kue laklak kadang juga diberi taburan kelapa parut sebelum dikucuri sirop gula merah. Paling enak dimakan saat masih panas sehingga terasa empuk, sedikit aroma gosong dan harum semerbak sirop gula merah.

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com

Thursday

Tentang Tanah Lot

Sejarah Tanah Lot

Diceritakan dalam dwijendratattwa pada abad 15, dikutip dari buku “pura luhur tanah lot di sagara kidul”, penulis drs. Ngurah oka supartha:

Pada masa kerajaan majapahit di jawa timur, tersebutlah seorang bhagawan yang bernama dang hyang dwi jendra. Beliau di hormati atas pengabdian yang sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual, peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau dikenal dalam menyebarkan ajaran agama hindu dengan nama “dharma yatra”. Di lombok beliau disebut “tuan semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung di jawa timur.

Pada waktu beliau datang ke bali untuk menjalankan misinya pada abad ke 15, yang berkuasa pada saat itu adalah raja dalem waturenggong yang menyambut beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran dharma sampai ke pelosok-pelosok pulau bali dan banyak membangun tempat-tempat suci untuk membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam ajaran-ajaran agama hindu.

Disebutkan pada saat beliau menjalankan “dharma yatra” di rambut siwi, beliau melihat sinar suci dari arah tenggara dan mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, beliau menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut “gili beo” ( gili artinya batu karang, beo artinya burung) jadi itu adalah sebuah batukarang besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah beliau membangun tempat untuk bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada dewa penguasa laut.

Beliau mulai menyebarkan ajarannya kepada penduduk setempat, yaitu yang berada di desa beraban dimana desa tersebut di kepalai oleh seorang pemimpin suci yang disebut “bendesa beraban sakti”.

Pada saat itu penduduk desa beraban menganut monotheisme. Dalam waktu singkat, ajaran dang hyang nirartha yaitu tentang agama hindu telah membuat para penduduk mulai meninggalkan ajaran monotheisme tersebut. Begitu pula sebagian kecil pengikut bendesa beraban mulai meninggalkannya, dan dia menyalahkan dang hyang nirartha atas hal tersebut. Kemudian dia mengumpulkan para pengikutnya yang masih setia dan memimpin mereka untuk mengusir dang hyang nirartha dari tempat tersebut. Dengan kekuatan spiritual yang dimiliki oleh dang hyang nirartha, beliau melindungi diri dari serangan bendesa beraban dengan memindahkan batukarang besar tersebut tempat beliau bermeditasi ke tengah lautan dan menciptakan banyak ular dengan selendangnya di sekitar batukarang sebagai pelindung dan penjaga tempat tersebut. Kemudian beliau memberi nama “tengah lod” yang berarti tanah di tengah lautan.

Akhirnya bendesa beraban mengakui kesaktian dan kekuatan spritual dari dang hyang nirartha, dan dia mulai mempelajari ajaran-ajaran yang di ajarkan oleh orang suci tersebut, hingga menjadi pengikut setia dan ikut menyebarkan ajaran itu kepada para penduduknya untuk bergabung mengikuti kepercayaan tersebut. Sebelum pergi, beliau memberikan sebilah keris suci dan sakti yang dikenal dengan nama “ki baru gajah” kepada bendesa beraba. Saat ini keris tersebut distanakan di puri kediri yang sangat dikeramatkan oleh segenap masyarakat dan diupacarai setiap hari raya kuningan dengan berjalan kaki 11 km pulang pergi menuju pura luhur pakendungan yang berlokasi 300 meter dari pura luhur tanah lot. Upacara piodalan di pura tanah lot setiap 210 hari sekali yakni pada hari “buda wage langkir” sesuai penanggalan kalender bali.

Sekilas tentang tanah lot

Obyek wisata tanah lot merupakan tempat wisata yang terkenal dengan pemandangan alam laut selatan bali dengan ombaknya dan tebingnya yang khas. Obyek wisata yang terkenal dengan panorama alam saat matahari tenggelam (sunset) ini terletak di desa beraban kecamatan kediri kabupaten tabanan. Tanah lot merupakan nama dari salah satu pura yang ada di kawasan obyek wisata ini, yang merupakan dang kahyangan berdiri tegak di atas pulau kecil di tengah laut pantai selatan bali.

Sebagai sebuah obyek wisata, tanah lot telah dikelola secara profesional yang dilengkapi dengan fasilitas parkir, public toilet, art shop, restoran, hotel, open stage, tourist information centre, dan fasilitas security dan safety. Dengan membayar tiket masuk (entrance ticket) seluruh pengunjung telah dicover asuransi kecelakaan. Begitu pula dengan layanan parkir, setiap kendaraan yang masuk ke wilayah tanah lot, dengan membayar retribusi parkir secara langsung sudah dilindungi dengan asuransi.

Obyek wisata tanah lot merupakan obyek wisata yang sangat ramai dikunjungi wisatawan domestik dan internasional. Dengan panorama alam yang indah dan nuansa sakral yang begitu kuat, tanah lot merupakan obyek wisata yang wajib untuk dikunjungi bagi wisatawan ke bali. Pemandangan khas laut selatan dengan ombak yang bisa disaksikan dari ketinggian tebing di atas 15 meter merupakan atraksi alam yang sangat mempesona dan mampu menahan pengunjung untuk tinggal lama dan selalu ingin datang lagi menyaksikan anugerah alam dan atraksi budaya yang tersuguhkan.

Tanah lot sangat menarik untuk dikunjungi. Di tanah lot kita menemukan alam bali yang terkenal di mancanegara ketika kita ingin menyaksikan alam dan budaya menyatu.

Informasi umum

Bagi seluruh pengunjung yang akan berkunjung ke obyek wisata tanah lot, dalam upaya memberikan pelayanan dan kenyamanan kunjungan anda, sebaiknya diperhatikan beberapa hal berikut ini :

* seluruh pengunjung obyek wisata tanah lot sebelum memasuki kawasan obyek wisata, harap membeli tiket masuk dan tiket parkir pada pos penjualan tiket (tiket gate) yang sudah ada.

* bagi para pengunjung harap tetap membawa tiket yang sudah dibeli untuk pengecekan pada saat memasuki kawasan obyek pada pos checking tiket.

* tiket yang sudah dibeli sudah termasuk jaminan asuransi kecelakaan pengunjung dan parkir.

* seluruh pengunjung tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkungan seluruh pura yang ada di seluruh kawasan obyek wisata tanah lot.

* ketika ada acara ritual keagamaan, seluruh pengunjung diharapkan tertib, mengambil jarak yang cukup dengan acara prosesi dan tidak mengganggu jalannya upacara ritual.

* kawasan obyek wisata tanah lot adalah kawasan suci, maka seluruh pengunjung diharapkan berpakaian sopan, tidak berkata-kata kasar dan tidak melakukan tindakan yang tidak senonoh.

* kawasan obyek wisata tanah lot merupakan kawasan pantai laut selatan dengan ombak yang cukup besar. Maka para pengunjung harap berhati-hati dan mematuhi tanda-tanda larangan jika bermain di kawasan pantai.

* kawasan obyek wisata tanah lot adalah merupakan kawasan tertib membuang sampah.

* seluruh satwa dan tanaman yang ada di obyek wisata tanah lot dilindungi, seluruh pengunjung diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

* jika butuh bantuan tentang informasi dan lokasi silakan hubungi staf operasional obyek wisata tanah lot pada tourist information desk

Tempat menarik

Tanah lot memiliki banyak tempat menarik untuk melakukan berbagai kegiatan yang berbeda dan menarik bagi pengunjung. Setiap pengunjung akan terpesona melihat langit kemerahan yang melingkupi pura ketika matahari terbenam, deburan ombak yang menghantam karang, panorama yang romantis, dan laut biru yang dalam sebagai latar belakang dari tanah lot.selain keindahan pura tanah lot, masih ada pura-pura lain yang bisa dilihat oleh pengunjung seperti pura batu bolong, pura batu mejan, dan pura enjung galuh. Sebagai tempat wisata favorit, tanah lot memberikan kenangan yang tak terlupakan diantaranya di :

Pasar seni

Obyek wisata tanah lot dilengkapi dengan fasilitas berupa pasar seni bagi para pengunjung yang ingin membeli berbagai jenis oleh-oleh khususnya oleh-oleh kesenian bali. Berbagai macam barang seperti baju, sarung/ kain topi, sandal, pernak-pernik/ perhiasan, lukisan, patung dan barang lainnya dengan style bali.

Sunset terrace

Sunset terrace merupakan salah satu tempat di areal tanah lot yang menyediakan tempat yang tepat untuk menciptakan suasana yang tak terlupakan saat sunset berlangsung. Dengan keindahan panorama, anda dapat menikmati makan pagi dan makan siang yang mewah. Anda dapat bersantai dengan ditemani makanan dan minuman favorit anda sekaligus menikmati panorama pura tanah lot ketika air laut pasang.

Batu bolong

Pura batu bolong berlokasi sekitar 100 meter di sebelah barat pura enjung galuh, tepatnya di enjung batu bolong di mana batu yang menjorok ke laut tersebut berlubang di tengahnya. Pura batu bolong merupakan tempat untuk memuja/memohon kepada tuhan untuk kesucian. Pura batu bolong merupakan tempat yang sering digunakan untuk menggelar upacara melasti.

Enjung galuh

Pura enjung galuh berlokasi berdampingan dengan pura jero kandang, tepatnya di enjung galuh, “njung” yang berarti batu karang yang menjorok ke laut. Pura enjung galuh didirikan untuk memuja/memohon kepada dewi kemakmuran, yaitu dewi sri shakti-nya dewa wisnu (manifestasi tuhan sebagai dewa pelindung).

Cultural park

Surya mandala merupakan salah satu tempat yang tepat untuk pagelaran kesenian, pameran, konferensi begitu pula untuk menikmati pemandangan dan bersantai. Pagelaran kesenian yang digelar tiap hari yakni, tarian kecak dengan tiket Rp. 50.000/orang.


Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,

paket wisata murah, tour murah di Bali

Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours

Lisence No. : 551.21/1210/KPPT

Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581

Email : timbulbhuana@gmail.com

Wednesday

Peta Lokasi


View Timbul Bhuana Tours in a larger map

Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,

paket wisata murah, tour murah di Bali

Hubungi kami :

Timbul Bhuana Tours

Lisence No. : 551.21/1210/KPPT

Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581

Email : timbulbhuana@gmail.com