Iring-iringan umat yang mengusung pratima serta kelengkapan upacara, tampak begitu semarak dan indah ketika menyusuri jalan setapak yang berliku, di bagian sisi tebing curam lebih 1.000 meter.
Diiringi alunan gong, instrumen musik tradisional Bali dan tembang surgawi, iring-iringan ribuan umat menuju tempat pembersihan (penyucian) sejauh 1,5 km tampak bergerak dengan cukup hati-hati.
Jalan yang dilalui cukup sulit, mengingat posisi sumber air (beji) berada di daerah lembah yang diapit tebing cukup terjal. Sementara dari kejauhan di bawah sana tampak aliran sungai jinah yang meliup-liup yang adalah perbatasan wilayah Kabupaten Karangasem dan Bangli.
Sekretaris Mahasemaya Dadia Pande Bujaga, Pande Gede Widana mengatakan, spiritual Tumpek Landep kali ini, seperti biasa dilakukan selama dua hari untuk persembahyangan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam manifestasi sebagai Dewa untuk benda-benda yang terbuat dari bahan baku besi.
Pada awalnya Tumpek Landep hanya diperuntukan bagi upacara benda tajam (landep), namun perkembangan belakangan berdasarkan petunjuk sastra agama ditemukan bahwa, untuk upacara persembahan dari besi.
Upacara selanjutnya digelar di Pura Penataran Pande Bujaga, antara lain persembahyangan bersama dipimpin Jero Mangku Pande Made Thastra.
Umat Hindu Dharma di Bali merayakan hari Tumpek Landep, persembahan suci yang khusus ditujukan untuk semua jenis benda yang berbahan baku besi, perak, tembaga dan jenis logam lainnya antara lain keris dan senjata pusaka.
Kegiatan ritual yang menggunakan kelengkapan sarana banten, rangkaian janur kombinasi bunga dan buah-buahan dipersembahkan untuk berbagai jenis alat produksi dan aset. (kmb)
Jalan jalan murah di Bali, liburan murah di Bali,
paket wisata murah, tour murah di Bali
Hubungi kami :
Timbul Bhuana Tours
Lisence No. : 551.21/1210/KPPT
Jalan Kapten Sujana No. 1 Blahbatuh-Gianyar-Bali-80581
Email : timbulbhuana@gmail.com
No comments:
Post a Comment